Bukan Sastrawan, cuma penggemar Fisika

MGPC - Pesona Alam Tatibajo (12)

Dalam senyapnya malam
Detik jam dinding semakin kencang
Seperti layaknya sebuah pelita
Yang hanya ada 1 di setiap rumah

Bila pagi tiba
Nyala pelita tak lagi jadi penting
Padahal bila senja datang
Hanya bulan yang mampu kalahkan sinarnya

Bertahun lalu, nenek sempatkan cerita
Betapa cantiknya purnama
Padang Bulan, katanya

Tapi itu hanya cerita
Seumur hidupnya, nenek tak pernah berhasil
membuktikan indahnya Padang Bulan padaku
Di Kota Surabaya
Purnama dan sabit hanya dibedakan oleh bentuk

 

Tapi kini aku tahu
Di tengah kuatnya dorongan di pintu air
Dan gemericik yang menerjang kaki
Terkadang dengan lolongan monyet
Dengkuran babi hutan
Dan gonggongan anjing di malam hari yang sedang berebut wilayah
Tuhan menunjukkan
Bulan Purnama memang benar indahnya

Sinarnya membantuku bebas melompat dari batu ke batu
Mencari tempat beradu
Untuk segera melepas beban
Tanpa takut terjatuh

Malam itu aku bisa ke sungai tanpa senter


#Bukan sastrawan, cuma penggemar Fisika yang lagi ngomongin polusi cahaya
#JUDUL: Tatibajo, Kebelet di Malam Hari

Mereka yang Mungkin Batal Jadi Sarjana

Kep. Sangihe, Sulawesi Utara – Kredit: Melati Nur Utami

Dulu, waktu kuliah, saya termasuk seorang scholarship hunter. Ga dapat beasiswa, ga kuliah. Tapi, saya sangat bersyukur punya banyak teman yang membantu, mulai dari teman seangkatan, senior, hingga dosen. Endingnya kamu pasti tahu lah. Saya seorang sarjana komputer sekarang. Kalau kata teman saya, Fatia, “Ga punya duit masih bisa kuliah. Cari beasiswa itu lebih gampang kalau kita sudah jadi mahasiswa. Jadi yang harus dilakukan adalah bekerja keras agar ketrima di kampus yang diharapkan.”

Seperti kata Fatia, saya pun bekerja keras agar bisa diterima di kampus tujuan saya, UI.

Jadi mahasiswa UI merupakan cita-cita asik jangka pendek saya waktu itu. Jalan menuju kesana tidak mudah. Saya harus beradu nilai SPMB (sekarang jadi SNMPTN Jalur Ujian Tulis) dengan ribuan anak-anak lain yang bermimpi masuk UI. Kami  beradu otak dalam seleksi. Siapa yang paling pintar, dialah yang berhak masuk UI.

Sepertinya, sistem adu pintar juga berlaku buat teman-teman lain yang bercita-cita masuk ITB, UGM, Unpad, ITS, Unair, Unhas, Unsri, dan kampus-kampus lainnya. Ya, itu yang saya pikir. Kalau Inggriskan jadi ‘that was what I thought‘. Mengapa ‘thought‘? Because what I think is different now. Continue reading “Mereka yang Mungkin Batal Jadi Sarjana”

This is Nothing. But It’s not That Kind of ‘This’

Mas Guru Punya Cerita: This is Nothing. But It’s not That Kind of ‘This’

I’ve faced the worst. This is nothing”. Itulah kalimat yang bisa diucapkan alumni PM nanti, kalau dia dihadapkan pada masalah tantangan besar dalam hidupnya, katanya Anies Baswedan (katanya-katanya :D, by Trio Kwek Kwek). Ya, tulisan ini akan menceritakan pengalaman tentang keampuhan kalimat sakti itu. I had faced the worst. This was nothing, tapi … bukan that kind of ‘this’. Continue reading “This is Nothing. But It’s not That Kind of ‘This’”

Nggedabrus di TEDx Makassar 2011

Tahu TEDx kan? Nah, kali ini tentang TEDx Makassar. Tahun ini panitianya mengundang Pengajar Muda (PM) dari Indonesia Mengajar untuk jadi salah satu pembicara. Temanya Inspiring Youth. Singkat kisah, berangkatlah Firman dan saya sebagai perwakilan (digaris bawah, huruf tebal pula) Pengajar Muda untuk sedikit bercerita.

Acaranya

Pembicaranya ajib-ajib. Continue reading “Nggedabrus di TEDx Makassar 2011”

Mas Guru Punya Cerita: Harta Karun di Sekolah

Mas Guru Punya Cerita: Harta Karun di Sekolah (mirip judul episode Doraemon :mrgreen: )
Seri Konstruktivisme


Saat tim Majene B menjalani praktik mengajar di sebuah madrasah ibtidaiyah (setingkat SD) di Ciawi, kami sering membuat alat peraga untuk mengajar. Saya sendiri pernah membuat peta dunia selebar papan tulis bermodalkan gambar .JPG (digital) peta dunia, Ms. Excel, printer, lem, dan beberapa lembar kertas A3. Diskusi dengan para trainer makin meyakinkan kami, para pengajar muda, bahwa guru juga harus terampil membuat alat peraga. Tetapi – pada suatu hari di SDN Tatibajo – keyakinan itu segera runtuh Continue reading “Mas Guru Punya Cerita: Harta Karun di Sekolah”

Mas Guru Punya Cerita: Revolusi Malam

Mas Guru Punya Cerita: Revolusi Malam

Hampir semua lobi-lobi dilakukan pada malam hari. Operasi pun direncanakan akan dilaksanakan di gelapnya malam. Karena itu kami menamakan gerakan kami Revolusi Malam.

I. Agitasi
Fase pertama. Fase penyusupan ide. Butuh lebih 1 bulan untuk PDKT kepada masyarakat. Akhirnya, suatu siang di bulan Desember 2010 setelah sholat Jumat, obrolan malam sebelumnya membuahkan hasil nyata. Pak Mantan

Continue reading “Mas Guru Punya Cerita: Revolusi Malam”