Bismillah…
*Hasil “belajar” di Seminar Reboan Fasilkom UI oleh Ali Hasbullah, Ernst & Young Indonesia.
Kata orang HRD, “Kerjaan IT apa sih? Kok gajinya gedhe? Gw aja yang capek–capek bikin oprec cuman dapet segitu.”
Kata para bos dan manajer, “Orang IT? Oh, ada ya?! Yang mana orangnya???”.
Pada banyak perusahaan non-IT, staf-staf IT sering dianggap sebagai cost center. Selain karena standar gajinya tinggi, staf IT dianggap tidak memberikan direct value bagi perusahaan (atau mungkin mereka saja yang tidak tahu cara memanfaatkan orang IT ).
Misalnya, PT JProo Indonesia telah mengimplementasikan sistem digitalisasi dokumen. Berapa persenkah kenaikan keuntungan perusahaan yang disebabkan implementasi tersebut? Ada yang tahu???
Gaji orang-orang IT memang relatif tinggi, bahkan untuk fresh graduate. Kata Suharjono, SKom, gaji sarjana Fasilkom UI setidaknya adalah 3 juta. Anehkan? Dianggap tidak penting tapi gajinya tinggi. Yang bego’ siapa? 😀
Pada kenyataannya, untuk perusahaan yang tidak menjual IT sebagai produk maupun jasanya, IT memang tidak memberikan direct value. IT “hanya” akan memberikan additional value. Nah, apabila pemanfaatan IT bisa dilakukan secara optimal, additional value bisa benar-benar dirasakan baik itu berbentuk penghematan pengeluaran, produk yang lebih berkualitas, peningkatan pemasukan, atau efisiensi kerja. So, how do we manage IT so that this thing can give the compony more provit?
There are four “should do”s:
1. Align Strategycally
2. Govern Effectively
3. Operate Effectively
4. Measure Performance
Ah, bahasanya ribet. Kita buat gampang saja:
1. Cocokkan dengan apa maunya bos
2. Kelola dengan efektif
3. Jalankan dengan efektif
4. Cari tolak ukur keberhasilan
Cocokkan dengan Apa Maunya Bos
Singkatnya, IT harus mendukung dan sejalan dengan rencana strategis perusahaan. Bagaimana caranya? Pertama, top level management harus paham apa gunanya IT. Kedua, top level management harus mau mendukung IT. Ketiga, orang-orang IT harus lebih persuasif kepada top level management atau departemen lainnya agar dua poin pertama bisa didapat. Ya, ngombal-ngombal dikit lah….
Kelola dengan Efektif
Top level managemen “terjun” dalam pengelolaan IT dalam perusahaan. Tidak harus benar-benar turun. Cukup dengan memberikan sejenis surat kuasa agar departemen-departemen lain mau membantu IT dalam melaksanakan tugasnya. Perlu kita ingat bersama bahwa implementasi IT membuat proses bisnis perusahaan berubah. Dan perlu juga kita ingat bahwa manusia menyukai perubahan tetapi manusia tidak suka dirinya diubah.
Jalankan dengan Efektif
Jelas bukan? Misalnya, staf IT tidak facebook-an saat kerja, tidak blogging saat metting, dll. 😀
Tolak Ukur Keberhasilan
IT tidak memberikan direct value. Agar IT terlihat bermanfaat, orang-orang IT harus menunjukkan parameter sebermanfaat apakah IT bagi perusahaan. Apa saja? Bisa dilihat dari terpangkasnya proses bisnis, berkurangnya biaya pengeluaran sehari-hari, dll.
Terkadang praktek berbeda dengan teori 🙂
jadi….
3 juta adalah tinggi ya?
hohoho
@arif
sepertinya ini bukan pertentangan antara praktek dan teori. tapi masalah utamanya adalah orang non IT ga tau apa guna orang IT.
@deady
ya, itu gaji minimal. Gaji, bukan take home pay . 😀
Karyawan IT adalah golongan orang yg berpenghasilan tak pasti. 😎
Saya setuju dengan teori ini, jika suatu metode memang dapat membuat efektif dan efisien, kenapa prakteknya tidak mengikuti aturannya? praktek tanpa teori nantinya berantakan. jadi intinya adalah teori dengan praktek harus seimbang
ehmmmm gtu ya…
likes this.
wuah themes baru 🙂
hmm.. begitu. walaupun ga tau amat seperti apa penampakan org IT
sepertinya, klu dalam perusahaan cukup lakukan bidang apa yg kita lakoni, berikan kemampuan yg terbaik pd bidang itu.
hanya org2 yg bs meneliti peluang kemudian memberdayakan kemampuan org2 IT ini yg harus tau bahwa seorang staf IT sangatlah berdaya jual.. hehe 😀
*krn bukan org IT, jd harap maklum komennya sotoy
sore sahabat
Pa cabar?
salam hangat selalu
seru yah dengan gaya postinganmu yg terbaru ini
@Basyarah
Istilahnya, memahami sebelum melakukan :D, al fahmu qobla amal.
@wahyu
Iya, gitu.
@ikhmahariyanti
Makasih Mbak… 😀 . Iya, theme baru. Kata Mas Yoris, mantan GM nya Hard Rock, jangan monoton, itu langkah paling sederhana buat latihan kreatif.
@email90
.
Sotoy lu….. 😈 . Ampun Mbak…., cuman bercanda
@blue
Kabar baik Om 😀 .
sanagr kieee artikel ee….. kikikikikiki…. emang benerr semua kata2 sampyn mas.. “”staf IT dianggap tidak memberikan direct value bagi perusahaan””‘ banyak terjadi di mana2
bukannya harusnya lebih dari itu
kan IT tuh susah banget!
Owh, jadi begitukah?
Emang sih gajinya lumayan, tapi juga sebanding dengar kerja otaknya koq…
idem ma radesya.. sya orng IT jadi gak mw trllu jauh brkmntar. SKdar mw mnyapa, slam knal 🙂
sip Gunk,,,,
kalo aku si mikirnya gini, kalo orang IT lebih ahli teknisnya, tapi non-IT lebih ahli teorinya. contohnya kamu dan aku,hehe, yang penting gimana menyatukan keduanya untuk bisa mencapai tujuan akhir perush,
ya ya ya….
buat saya IT orang yang paling di butuhin tapi juga di benci..
heehe
siang sahabat!
di rumah blue banyak cewek cewek nich
salam hangat selalu
@ria
. Orang IT memang harus lebih “manusiawi” biar orang lain ngerti apa gunanya dia. 😀
sangar apane sih mbak? sangaran wong’e.
@deady & radesya
IT emang susah. Tp klo bos nya ga ngerti gunanya IT, ya kerjaan orang IT jadi ecek2 saja. 😎
@ardi pratama
Salam kenal juga Mas. \(^_^)
@sheinastya
Orang IT harus ngerti dua-duanya Nes. Kalau mereka ga ngerti tentang proses bisnis dan business function, ya kerjaannya bisa ga bagus.
@dobleh
Terus mau ngapain blue klo banyak cewek2? ….. (~.~)?
====================
Makasih semuanya karena dah mau berbagi di sini.
Hoho… IT = orang aneh. Atau… kalo di luar bisa dibilang IT = nerd.
Pernah nonton situasi komedi “IT Crowd” gak gung ? Terutama season 1. Disitu diceritakan tentang departemen IT yang sebenarnya berjasa besar tapi selalu diremehkan..
Yang gimana-gimana… kalo perusahaan pake IT yang paling canggih tapi SDMnya gak mau belajar.. ya hancur perusahaannya. Seperti banyak kasus implementasi ERP yang gagal karena orangnya gak mau berubah untuk pakai sistem baru.
@sheinastya
Makanya ada jurusan Sistem Informasi nes… 😀
kayaknya gambar di atas pernah saya lihat deh…
dimana ya?
@Gyl
Bener Gyl. Inti sebenarnya cuman satu: komunikasi yang efektif. Dan implementasi ERP itu memang seperti bertaruh nyawa 😀 .
@Aulia
Cari aja pake kata kunci kamasutra IT. Insya Allah bakal muncul gambar2 itu dlm versi lengkap. Cuman, sy ga tau di mana kamasutranya ❓ .
saya pikir juga begitu gung…
entah dari mana kamasutranya 😉
ini baru tulisan mantabz… udah mulai menjajal jkadi praktisi IT nih si Agung 🙂
cieeeeh k’agung kynya dah siap kerja neh, hueheehee… 🙂
mantap laaah..
hmmm, ntar saya kalo kerja jadi apaan ya? gak kebayang.. 😕
Ngono yo mas, baru ngerti.
Itu aja baru buat orang IT yang ‘bener’, lha yang gak bener2 model aku piye nasibe yo ?! 🙂
@ deady :
iyo2 ded, arek STAN..sing wes gajine sangar.. hehe.. 😀
yah..sama lah kyk suami sy yg org IT hihi…
waduh ko judulnya gitu yahh…
baru kali ini nemuin ada orang bilang orang IT ga berguna gajinya gede di indonesia…
yang memang beginilah bangsaku..
makanya orang serperti ku dan sahabat2 ku yang lain
memilih bekerja di luar negeri
posisi kami lebih dihargai disana..
kebetulan saya baru pulang ke jakarta lagi
IT menjadi ‘terlihat’ berguna, ketika efektivitas dan efisiensi kerja terlihat.
oh -_-