Mas Guru Punya Cerita: Trial Version di TPA Tatibajo

Sebelum lebaran, sahabat SMA saya mengirim meja ngaji untuk anak-anak TPA Tatibajo. Meja itu adalah hasil penggalangan dana. Saya mau cerita sebuah rahasia, tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Continue reading “Mas Guru Punya Cerita: Trial Version di TPA Tatibajo”

This is Nothing. But It’s not That Kind of ‘This’

Mas Guru Punya Cerita: This is Nothing. But It’s not That Kind of ‘This’

I’ve faced the worst. This is nothing”. Itulah kalimat yang bisa diucapkan alumni PM nanti, kalau dia dihadapkan pada masalah tantangan besar dalam hidupnya, katanya Anies Baswedan (katanya-katanya :D, by Trio Kwek Kwek). Ya, tulisan ini akan menceritakan pengalaman tentang keampuhan kalimat sakti itu. I had faced the worst. This was nothing, tapi … bukan that kind of ‘this’. Continue reading “This is Nothing. But It’s not That Kind of ‘This’”

Mas Guru Punya Cerita: Revolusi Malam

Mas Guru Punya Cerita: Revolusi Malam

Hampir semua lobi-lobi dilakukan pada malam hari. Operasi pun direncanakan akan dilaksanakan di gelapnya malam. Karena itu kami menamakan gerakan kami Revolusi Malam.

I. Agitasi
Fase pertama. Fase penyusupan ide. Butuh lebih 1 bulan untuk PDKT kepada masyarakat. Akhirnya, suatu siang di bulan Desember 2010 setelah sholat Jumat, obrolan malam sebelumnya membuahkan hasil nyata. Pak Mantan

Continue reading “Mas Guru Punya Cerita: Revolusi Malam”

Mas Guru Punya Cerita: Bakat Tersembunyi

Mas Guru Punya Cerita: Bakat Tersembunyi

Aku tidak punya tanggung jawab mengajar kelas tertentu. Kekurangan tenaga pengajar membuat aku menjadi guru untuk semua kelas – begitu juga dengan guru lainnya di Tatibajo. Jadi kalau hari ini bosan dengan konstruktivisme serius ala kelas VI, aku bisa ambil kelas I/II, kelas bermain. Tunggu saja sekitar 5 menit setelah mereka berdoa maka kelasku pun akan berlanjut menjadi ajang permainan yang menyenangkan, at least I think so. Karena tidak ada guru yang tetap mengajar di kelas tertentu, lumrah jika saat bel dipukul anak-anak akan bertanya ngajar kelas berapakah aku hari ini. Biasanya anak-anak berebut agar aku mengajar di kelas mereka. As a person who likes to be the center of attention (in good term), I like the situation.

Suatu hari, di mana guru-guru lain datang terlambat, aku memulai sekolah sendirian. Kelas I/II dapat jatah ajar pertama. Ketika aku mengambar sisir dan menulis ‘S_ S _R’ di bawahnya, dua orang guru datang berboncengan, Pak Kepala Sekolah dan Ibu Guru Agama. Beberapa menit kemudian dua orang siswa-siswi kelas IV datang meminjam penghapus di kelasku dan bilang kalau Ibu Guru Agama mau mengajar kelas I/II, jadinya kelas mereka kosong. Mereka memintaku untuk mengisinya. Nanggung pikirku. Udah bikin 4 gambar peralatan rumah tangga – setidaknya niatnya begitu– masa harus pindah ke kelas lain. Ngobrol dulu ah sama Ibu Guru. Dia pasti mau mengerti dan mengisi kelas III/IV, “Bu, mau ngajar kelas berapa?”.

“Kelas III/IV digabung ya? Saya ngajar di situ saja. Kan Pak Agung sudah di kelas I. Biar Bapak (Kepala Sekolah) yang isi kelas VI.”, kata Ibu Guru. Continue reading “Mas Guru Punya Cerita: Bakat Tersembunyi”

Mas Guru Punya Cerita: Sungaiku Sekolahku

Mas Guru Punya Cerita: Sungaiku Sekolahku
Seri Konstruktivisme

“Assalamu’alaikum.”, aku berangkat sekolah. Tas laptop dijinjing di tangan kiri (kosong, cuma buat aksien aja 😎 ), tangan kanan sibuk melambai ke balita-balita yang menyapa dengan lucunya, “Gulu balu….gulu balu…!”. Guru Baru? Hingga kini mungkin hanya beberapa orang –termasuk muridku – yang tahu bahwa namaku Agung Firmansyah. Orang-orang di kampung lebih mengenalku dengan panggilan ‘Pak Guru’, ‘Guru Baru’, atau ‘Mas’. Bahkan Bapak Angkatku juga memanggilku ‘Pak Guru’ 🙂 . Oke, lupakan tentang guru baru ini. Mari kita masuk sekolah.

Singkat cerita, hari ini aku kebagian kelas VI. Masuk kelas, ucapkan salam, berdoa, dan lihat jadwal pelajaran. PKN! Wadah…! Mau ngajar kaya gimana ya kalau PKN?

Mikir….mikir….

Masih mikir…. Continue reading “Mas Guru Punya Cerita: Sungaiku Sekolahku”

Mas Guru Punya Cerita: Kok Bisa Sering Update?

Banyak teman bertanya kepada saya lewat telepon, sms, email, komentar, sampai lewat kontak batin :mrgreen:, “Katanya susah akses internet. Tapi kok bisa posting 2x seminggu, bahkan bisa unggah foto?”.

Nah, ini jawabanya, trik bagi para blogger yang tetap ingin aktif menulis tapi fakir bandwidth (kaya kami sekarang) :mrgreen: . Tutorial itu menjelaskan bagaimana cara melakukan penjadwalan publikasi (posting scheduling) di blog. Tutorialnya berbasis wordpress versi lama. Untuk versi yang baru tinggal disesuaikan sedikit saja. Intinya, kita posting beberapa tulisan sekaligus, tetapi jadwal publish-nya kita atur. Jadi walau kita hanya bisa nge-net sebulan 2x, blog kita akan tetap bisa ter-update sesuai keinginan kita. Contohnya, tulisan ini saya posting pada tanggal 26 Januari 2011. Nah, kapan tulisan ini ter-publish :D?

Ok, segitu dulu. Selamat ber-ngeblog ria. \(^.^)/