Kontribusiku Bagi Indonesia – Melati

Children Development

Tentang Saya

Saya adalah lulusan Fakultas Psikologi UI yang memiliki ketertarikan pada dunia pendidikan. Setelah lulus, saya bekerja pada beberapa ranah seperti riset akademik dan komersial, pengembangan sumber daya manusia, dan pendidikan. Pengalaman signifikan saya di ranah pendidikan yaitu bekerja di Indonesia Mengajar selama 3 tahun, di mana saya berkontribusi pada perubahan kualitas pendidikan di beberapa daerah di Indonesia.

Saat ini, saya adalah ibu satu anak yang berfokus pada proses tumbuh kembang anak. Saya percaya bahwa pendidikan usia dini begitu penting dan keluarga berperan besar dalam mengembangkan karakter anak. Karenanya, saya aktif dalam komunitas bermain anak usia dini. Saya juga bekerja paruh waktu sebagai konsultan di bidang Corporate Social Responsibility agar tetap dapat berkontribusi bagi masyarakat.

Kontribusi yang telah saya lakukan

Saya bekerja di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (IM) yang bervisi memunculkan perubahan perilaku aktor pendidikan di sekolah pelosok yang kekurangan guru berkualitas. IM sekaligus menjadi sarana sekolah kepemimpinan bagi Pengajar Muda (peserta program yang bertugas). Saya bertugas untuk menyusun kurikulum pengembangan Pengajar Muda (PM) mulai dari perencanaan hingga implementasi, dari proses perekrutan hingga pelatihan. Kontribusi terbesar saya yaitu menjadi Camp Manager yang memimpin perencanaan dan pelaksanaan 4 batch pelatihan intensif untuk pembekalan PM.

Dengan terlibat dalam seluruh proses, saya telah melaksanakan peran sesuai kompetensi saya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PM agar dapat diimplementasikan di daerah, misalnya pengetahuan pedagosis, keterampilan fasilitasi, adaptasi dll. Dampak tidak langsung dari pelatihan juga dibuktikan dari hasil monitoring dan evaluasi, yaitu kehadiran PM telah mendorong perubahan perilaku yang positif dan signifikan pada aktor pendidikan di daerah. Contohnya, tingkat kehadiran siswa naik signifikan; pemerintah daerah lebih aktif terlibat, bahkan berinisiatif melakukan inovasi (membantu siswa untuk berkompetisi di luar daerah, menduplikasi konsep IM dalam skala lokal); orang tua lebih aktif terlibat; serta guru lebih terbuka dengan metode pengajaran kreatif.

Kontribusi yang sedang saya lakukan

Sejak memiliki anak, saya konsisten mendampingi dan memberikan stimulus sejak dini melalui kegiatan bermain edukatif. Setelah melihat manfaatnya pada anak, saya menyebarluaskan ide bermain tersebut melalui media sosial. Saat ini masih banyak orang tua yang belum meluangkan waktu dan merasakan manfaat bermain bersama anak, apalagi penggunaan gawai pada orang tua maupun anak makin marak.

Saya bersama seorang rekan kemudian menginisiasi kelompok bermain Teman Main Kecil (@temanmainkecil). Kelompok ini mengadakan kegiatan bermain bersama bagi keluarga yang berdomisili di kota Bogor agar merasakan manfaat kegiatannya bagi perkembangan keterampilan anak maupun kedekatan hubungan orang tua dan anak.

Indonesia di Masa Depan

Menurut HIMPAUDI, implementasi PAUD masih terlalu berfokus pada praktik akademik (baca-tulis-hitung) alih-alih mengembangkan karakter anak. Peran keluarga dalam pendidikan dini pun masih rendah, padahal keterlibatan keluarga sangat krusial bagi perkembangan anak dan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas di masa depan. Saya membayangkan anak-anak Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, memiliki karakter baik sejak dini dan tumbuh dewasa menjadi pribadi yang berkualitas dalam hal intelektual, kesehatan fisik dan mental, kecerdasan sosial, dll. Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan mampu bersinergi untuk tujuan baik bersama, serta dapat dengan cerdas dan efektif memecahkan tantangan kehidupan di masa datang (ekonomi, sosial, pendidikan, kriminalitas). Kriteria SDM ini dapat menjadi gambaran dari kualitas bonus demografi Indonesia pada tahun 2030an.

Kedepannya pengembangan SDM harus dimulai dari pendidikan usia dini yang tidak hanya berfokus pada praktik akademik konvensional, melainkan juga pembentukan karakter melalui penanaman nilai seperti kedisiplinan, kemandirian, keagamaan, integritas, dll. Keluarga memegang peranan penting sebagai wadah awal penanaman nilai-nilai tersebut, karenanya mereka sudah harus dibekali ilmu dan keterampilan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini.

Peran dan Cara Mewujudkan Mimpi

Pertama saya akan berkontribusi untuk masyarakat dan membagikan hasil pendidikan dan pengalaman saya. Kedua, memposisikan diri dalam pemerintahan lokal maupun pusat agar dapat merekomendasikan strategi yang cocok diimplementasikan di masyarakat. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan melalui kedua peran tersebut:

  • Mengembangkan Teman Main Kecil sebagai wadah/komunitas keluarga di kota Bogor untuk menguatkan peran keluarga dalam mendidik anak.
  • Menjalin kerja sama dengan banyak komunitas sevisi, lalu terjun langsung untuk menyampaikan materi pendidikan di daerah lain agar dapat memperluas jangkauan.
  • Mengadakan sesi-sesi belajar terstuktur untuk masyarakat seperti kelas menjadi orang tua, kelas bermain untuk anak dan orang tua dll.
  • Menjadi staf ahli dalam Dinas Pendidikan pemerintah lokal maupun Kementrian Pendidikan agar dapat merekomendasikan program penguatan pendidikan dalam keluarga.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s