Mengapa kita harus menulis? Setiap orang punya alasan. Jadi, banyak orang, banyak alasan :D.
1. Menulis sama dengan mengukir sejarah
Pernyataan di atas adalah fakta yang tidak bisa diganggu gugat. Apa istilah untuk masa sebelum manusia mengenal tulisan? Jawabannya prasejarah bukan 😀 ? Nah, kalau kita menulis berarti kita sedang mengukir sejarah. Akhirnya di kemudian hari orang lain (mungkin anak cucu) bisa melihat apa yang pernah kita tulis. Kalau beruntung mereka bisa mengetahui kejadian-kejadian masa lalu dari tulisan kita.
2. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya
Seorang ilmuwan* abad ketujuh masehi mengatakan ini sebagai nasihat kepada sahabatnya. Menurut sang ilmuwan, ilmu akan lebih hidup, kuat, bertahan lama, dan lebih mudah tersebar apabila dituliskan. Benar bukan? Google pun menerapkan prinsip ini. Dia turut ‘menyebarkan’ ilmu yang tertulis. Bahkan google juga ‘menulis’ hasil crawling setiap satu periode sekali agar proses pencarian lebih cepat, kita mengenalnya dengan istilah indexing.
3. Menulis mirip dengan multilevel marketing
Bayangkan betapa banyak pengetahuan dan karya-karya baru terinspirasi dari tulisan-tulisan yang ditulis oleh para pendahulu. Karena tulisannya berhasil menginspirasi, penulis tersebut bisa dapat pahala. Si A menulis buku, bukunya di baca si B. Si B menghasilkan karya karena terinspirasi tulisan A lalu B mendokumentasikan karyanya. Dokumentasi B dibaca oleh C lalu diajarkan kepada 10.000.000 murid C. Ternyata 1% murid C mengembangkan karya B berdasarkan dokumentasi tersebut dan jadilah 100.000 karya baru. Berapa banyak pahala yang bisa didapat si A sekarang?
4. Karena tak semua kata bisa diucapkan
Yang pernah menulis surat cinta pasti tahu tentang hal ini. Bingung mau ngomong apa saat ketemu, tulis lewat surat—sayangnya saya tidak pernah menulis surat cinta . Mau marah lewat tulisan, boleh. Mau curhat lewat tulisan, bisa….! So? Lets start writing.
~to be continue (may be)
*Ilmuwan tersebut berdarah Arab bernama Ali anak Abi Tholib. Ali sudah menjadi ilmuwan semenjak beliau remaja dan menjadi pemimpin negara ketika telah dewasa.
—————————————
Tulisan yang berhubungan:
Menulis itu membantuku banget buat mengingat sesuatu, Mas 😀 Maklum punya ingetan yang kelewat lemah, hehe.
Wah, sama banget Zah. Salah satu caraku ngapalin materi jg dengan menulis. 😀
menulis harus membaca, kan mas??
lets start reading!
Yup… benar 100%..
Semua karya yang abadi pasti ada “jejak”nya
karena
itu salah satu cara mengisi waktu yang bagus
hehehe
klo gag nulis ya gag usah blajar.hehehe
hayyooo qTha menuLiss…
*tpi tulisaN tangaNku jelekkk…;p *
hihiihhihi..
saya lebih suka menulis dengan keyboard kompie/lappie daripada dengan alat tulis lain
Wew..
Lidah lebih tajam dari pedang..
Dan katanya..
Katanya lho ya..
Pena lebih tajam dari lidah..
Hehehe.. 😉
Sepertinya menyenangkan kalau bisa menulis sesuatu yang menginspirasi orang lain 😀
emang nulis tu banyak manfaatnya.apalagi kalau bermanfaat bagi orang lain.Q juga seneng nulis.meskipun tulisan tangan Q jelek ce.
http://tulisanria.wordpress.com/2009/07/02/terima-kasih/ => wah setuju sekali saya dengan mas Agung……
” Karena tak semua kata bisa diucapkan… ”
~mantep Gung 😀
Wow, cukup inspiratif nih ulasan mas di atas. Menulis memang punya banyak nilai manfaat. Kita harus menulis agar bisa lebih komprehensif dalam mengkomunikasikan suatu masalah atau topik. Lewat tulisan, pemikiran kita bisa lebih terarah dan terstruktur. Itu aja deh komen saya 🙂
karena saya suka.
~biar ga satu baris aja 😛
bener tuh kak Agung, aku juga suka banget menulis, kalau perlu kita menulis terus sampai titik darah penghabisan 🙂
menulis juga tak butuh bakat, menulis juga mesti dilatih, kalau ingin tulisan kita bagus, kita mesti banyak membaca coz ” Good writing comes from good reading”
Ayo, teruslah menulis! 🙂
Informasi yang sangat bermanfaat, saya emang agak kurang bisa nulis nich padahal udah kursus di SMO…
Yang pernah menulis surat cinta pasti tahu tentang hal ini. Bingung mau ngomong apa saat ketemu, tulis lewat surat—sayangnya saya tidak pernah menulis surat cinta
aaaah masak sih??? 😉
well, aye jadi inget pepatah.. jangan menulis di atas air, menulislah di atas batu
kalo nulis di aer bentar langsung ilang bekasnya, nulisnya di atas batu aje biar tahan lama, eh tapi mendingan di kertas deng daripada batu, hahahaa 😛
alhamdulillah gara2 terbiasa nulis, waktu ujian agama atau apapun yg essay aye jadi ngerasa agak lancar nulisnya walopun cuma ngemeng doank biar panjang, yg penting mah emg pinter ngemeng kalo ujian essay, ahahahahaaa 😆
keep posting unc’
kita ga perlu keliling dunia hanya untuk menyampaikan pemikiran kita melalui lisan
cukup nulis.. maka tulisan itu-lah yang bakal terbang ke penjuru dunia
siiiip, bos! 🙂
Banyak mahasiswa yang bisa berbicara di depan orang banyak tapi kagok menulis… 😦
Menulis juga bisa untuk menuangkan isi hati kita. Sama aja dengan curhat gitu…. 🙂
mm.. sekarang aku juga mau belajar bicara.. 🙂
thanks for artikel
numpang ngeksis yo
http://sariwangi.wordpress.com
happy blogging!! 🙂
jadi tambah semangat belajar menulis mas, terima kasih artikelnya, ,, ,