Petugas Donor Darah Tukang Tipu!

Seperti biasanya, tidak ada rasa takut untuk donor darah. Malah yang ada rasa gembira. Gembira sebagai donor dan gembira karena teringat masa lalu sebagai panitia.

“Silakan berbaring Mas. Gimana? Hari ini sehat?”, sambil menyiapkan jarum untuk menghisap darah, Mbak Donor Darah memulai rayuan maut.

“Mas, darahnya diambil dulu ya? Coba sekarang tarik nafas”. Tidak paham tentang teori aliran darah (kalau aliran data sih ngerti ), ya saya nurut saja. Dan…. cussss, masuk deh si jarum ke pembuluh nadi.

Dari pada bengong sambil menunggu proses selesai, mending ngajak ngobrol Mbak Donor Darah. “Mbak, emang efeknya apa kok pakai tarik nafas dulu? Ada hubungannya sama tekanan darah?”

“Oh, ga ada kok Mas. Itu tadi cuma buat mengalihkan perhatian.”, kata beliau sambil tersenyum.

Wah, parah! Gw ditipu (kalimat aslinya “Parah pek! Aku dibujuki.”).

Tapi kali ini saya rela ditipu karena muslihatnya memang mujarab. Muslihatnya terbukti ampuh mengurangi rasa sakit akibat ditusuk jarum donor, fase yang paling sakit selain fase pencabutan jarum. Tapi jangan dibayangkan donor darah itu sakit lho…! Seorang anak kecil saja cukup untuk menahan sakit ini kok.

Jurus Mengalihkan Perhatian

Teknik mengalihkan perhatian memang ampuh untuk mengurangi rasa sakit. Apapun jenis pengalihannya dan apapun jenis rasa sakitnya. Tinggal kita cari jurus pengalihan mana yang cocok untuk rasa sakit apa.

Sumpek karena banyak pekerjaan dan terasa tidak akan pernah selesai? Ayo alihkan dengan ngobrol bersama teman yang cukup sibuk mengerjakan aktivitasnya. Insya Allah kita akan semangat lagi. Kok bisa? Karena kita sadar bahwa kita tidak sendiri. Ada orang lain yang sama-sama sibuk.

Capek karena merasa ditinggalkan? Seolah seorang diri menanggung beban pekerjaan? Tinggal main ke teman-teman terdekat. Cerita sedikit. Dan kamu akan tahu bahwa ada satu batalyon yang siap berjuang bersamamu.

Sakit hati karena dikhianati? Kamu tinggal mengingat kembali tugas-tugasmu yang menumpuk, meraung-raung minta diselesaikan. Dan tenggelamlah dalam pekerjaan itu. Insya Allah kamu akan lupa dengan sakit hati.

Sedang punya masalah yang besar? Bahkan saking besarnya, satu batalyon temanmu tak cukup kuat untuk mengatasinya? Ayo curhat. Ceritakan saja pada Tuhanmu. Hei, ingat. Kamu punya Tuhan Yang Maha Besar. Rangkai kata, mari berdoa pada Allah Yang Kuasa. Kalau mau, lengkapi dengan sholat tahajud.

Donor darah kali ini mengajarkan banyak hal padaku. Terimakasih Mbak Donor Darah yang baik. Semoga Allah menjadikanmu perhiasan dunia yang terbaik pula. Ilmu Allah memang ada di mana-mana.